Kamis, 30 Maret 2017

Maaf, Aku Tak (Selamanya) Sabar

Maaf, Aku Tak (Selamanya) Sabar

Tiba-tiba
Beberapa pertanyaan berebut menyeruak
Melompat-lompat dari kerongkongan serak
Beberapa imajinasi pun ikut mendesah
Diantara bulu-bulu mata yang masih basah

Dan kau tahu?
Banyak anak setan menggelantung berteriak
Pada ujung-ujung rambut yang kian retak
Hingga para malaikat tak sanggup terbang
Karna murkalah yang sedang menang

Saat itu
Yang tahu hanya malam
Dengan mulut ku yang diam
Diantara lampu-lampu temaram

Dan itu adalah saat aku
Menikmati keindahan rumah yang ambyar
Layaknya rindu yang tak pernah terbayar
Yang membuat mata mulai samar
Dengan hati yang terlampau memar

Maria O.
Rawalaut-3032017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar